Galaupoker

Breaking News

Hadiah Ulang Tahun Di Ajak ML Sama Mama Tiri


Hadiah Ulang Tahun Di Ajak ML Sama Mama Tiri

Desahan Malam - Awalnya aku terpukul dengan perceraian kedua orang tuaku. Saat itu aku masih kelas 2 SMP, tapi sekarang aku sudah memasuki kelas 3 SMu, namaku Devo , akhirnya bayang-bayang masa laluku sedikit hilang. Apalagi Ayahku sudah menikah kini aku mempunyai Ibu tiri yang masih sangat muda pula, sebagai seorang cowok yang sudah mengerti cerita dewasa aku suka pada ibu tiriku, dia perempuan yang sangat lemah lembut.

Setelah aku lihat dalam KTPnya ternyata, dia baru berumur 25 tahun berarti beda umur 22 tahun dengan Ayahku. Pantesnya dia jadi kakakku, apalagi dengan kulit kuning langsatnya. dan tubuhnya yang langsing, namanya Mirna dan aku memanggilnya tante Mirna. Karena aku tidak pernah menganggap dia sebagai ibuku, bahkan sikapku terlalu dingin padanya, walau aku bilang suka tapi aku sembunyikan rasa itu.

Sebenarnya Ayahku sudah pernah menegurku, untuk bersikap biasa saja sama tante Mirna. tapi aku dengan cuek selalu membantahnya, pernah suatu hari tante Mirna membawakan aku teh hangat pada kamarku di saat aku duduk di depan meja belajar, tapi ketika dia melihat kalau aku hanya membaca cerita dewas, tante Mirna hanya tersenyum dan pergi dari kamarku.

Tapi aku tidak di tegur oleh Ayah, berarti dia tidak memberi tahu Ayahku. Karena kalau sampai dia tahu entah apa yang akan dia lakukan, karena Ayahku seorang yang sangat posesif, sekali bilang tidak tetap tidak. Karena sikap disiplinnya itu sampai sekarang aku hanya berpacaran di sekolah saja, tidak pernah berani mengajak jalan terlalu lama apalagi sampai di bawa kerumah.

Hingga pada suatu ketika, saat itu aku sedang berada di dalam kamar. Dan malam itu malam kedua Ayahku pergi ke luar kota. Dan dari yang dia bilang dia akan pergi selama satu minggu untuk tugas kantornya itu, tapi aku lihat istrinya tidak ikut. Dan selama dua hari ini aku masih bersikap dingin padany. Apalagi aku marah sama Ayah yang pergi di saat besok adalah hari ulang tahunku.

Tapi masih dengan perasaan dongkol, aku menerima pesan dari Ayah, kalau hadiah Ultahku ada pada Ibu tiriku. Dan benar saja baru aku terima sms darinya, tiba-tiba pintu kamarku di gedor dari luar, setelah aku buka ternyata tante Mirna, dia mengasih sebuah kotak kecil dan bilang kalau itu dari Ayah. “Dari tante kamu mau apa..?” Katanya bertanya padaku.

Aku yang belum pernah bicara padanya, kikuk juga di depannya akupun menjawab sekenanya” Terserah tante…” Dia keluar dari dalam kamarku, dan aku kembali melanjutkan membaca cerita dewasa, yang dari tadi aku baca. Hingga lupa untuk membuka hadiah dari Ayah, sebenarnya aku sudah terpengaruh cerita dewasa ini, dan biasanya aku akan melakukan oral pada kontolku.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, dengan pakaian malam yang tipis ibu tiriku menghampiri aku dengan perlahan. dari tempatku aku melihat dia tidak memekai celana dalam dan BH juga, sungguh gaun yang transparan dan dia bilang ” Devo…tante mau memberikan hadiah ultah buat kamu..” Aku terperanjat mendengarnya, karena dia biasanya lemah lembut tapi sekarang berdiri dengan penuh nafsu di depanku.

Aku yang sudah terpengaruh cerita dewasa yang aku baca, akhirnya berdiri sehingga kami berdua saling tatap satu sama lain. Dan saat itu juga aku memegang pundaknya dengn lembut aku kecup bibirnya, tanganku membuka bajunya yang tipis dan hanya sekali tarik dia sudah telanjangbulat. Sungguh pemandangan yang sangat indah, didepanku terlihat tubuh bugil yang begitu mulus.

Tidak lama aku menatapnya tapi aku langsung meremas teteknya, dengan bibir masih melumat mesradan tanganku yang sat mengrayangi tubuhnya. Akupun terdiam ketika tante Mirna membuka bajuku dengan tangannya. SEtelah kami bedua sma-sama bugil desahan nafu kami semakin membara, dengan sedikit kasar aku dorong dia kedepan hingga hampir terjatuh tapi dengan kedua tanganku aku dekap.

sambil terus melumatnya, di dinding kamarku aku mencumbunya, tante Mirna yang sedang berdiri mendesahdn berkata “Uuummmppphhh…sa..yang…di..atas…kasur aja…yuk…” Akupun menggendongnya, tubuhnya terasa ringan karena itu aku dapat menggendongnya sambil melumat bibirnya. Setelah rebahan di atas kasur dia berbalik mnyuruhku untuk tiduran dan tante Mirna memandang kontolku. 

Setelah dia melihat sebentar diapun memegang kemudian mengocoknya dengan pelan, sampai akhirnya dia masukkan dalam mulutnya. Sungguh ini baru pertama kali akau meraskan di sentuh bagian kontol oleh wanita, aku mendesah dan memegang rambut tante Mirna kemudian membelainya lembut “Ooouugghhh….ooouuugghh..oogghh…tan…te…E..nak…tante…” Desahku.

Dia sempat melihatku kemudian melanjutkan aksinya kembali. Setelah itu dia merangkak dan menindih tubuhku, sembari mencari lubang yangpas buat di masukkan kontolku. Dan tanpa bantuanku tante Mirna dapat memasukkan kontolku pada memeknya yang berada di atas tubuhku “Ooeeegghhh…….uuuuuuummmppp….aaagghhh….oooouuuggghh.” Begitu terus tante Mirna mendesah.

Aku membelai rambutnya yang sempat menutupi wajahnya, dia tersenyum sambil terus bergoyang dan melet-melet bibirnya. Mungkin dia merasakan nikmatnya kontolku “Aaaagghh…..uuugghhh…De…vo…tante …ngggak…ta…han…” Katanya sembari semakin cepat bergoyang di atas tubuhku, aku yang kasiha melihatnya langsung membalikkan badannya, kini berada di bawahku.

Bagai orang yang sudah terbiasa bermain seks, aku hujamkan kontolku pada memek tante MIrna yang sudah basah. Sekali tekan langsung masuk dan akupun bergoyang awalnya berirama sama, tapi lama kelamaan aku sudah tidak lagi pelan dan berirama, karena aku mempercepat goyanganku dan mengerang menahan nikmat yang tertahan “Aaaaauuugghh…..oooouuuuggghhh…..tan….te……ooggghh..De…vo….aaagghh.

Tante Mirna mengimbang permainanku dengan cara menngoyang pantatnya dari bawah. dan sama denganku semakin lama semakin cepat dan akhrnya kami sama-sama mengerang “aaauughh…ooooggghh…ooouuggghh…tan…te…” Diapun mengejang dan bilang ” Aaaaaggghh…aaaaggghhh….Devo…tante Udah….” kamipun saling dekap agar semakin menikmati hasil kepuasan dari permainan kami.

Setelah selasai tante Mirna sepertinya malu buat memelukku, karena aku lihat dia tidurn membelakangiku. Dengan pelan dan mesra aku pelu dari belakang dan berkata ” Makasih ya tante…ini adalah kado terindah bagi Devo ” Diapun berbalik dan mendekapku erat sambil mencium dadaku “Tapi tante ingin kita melakukannya setiap ada kesempatan..kamu kan..?”. Tanpa jawab aku memeluknya, dan aku tahu dia mengerti maksudku.

Tidak ada komentar